Seni menunggang kuda

Kesenian jaranan merupakan tarian tradisional Jawa yang dilestarikan dan dipelihara secara turun temurun. Ini mewakili identitas budaya masyarakat di wilayah tersebut. Ia membawa nilai-nilai keagamaan, spiritual, dan sosio-historis.

Hal ini juga mencerminkan ekspresi dan identitas kota warganya. Hal ini menunjukkan ciri-ciri mereka yang sederhana, religius, patriotik, dan artistik.

Iringan musik

Musik merupakan unsur penting dalam tari Jaranan. Ini adalah cara untuk mengekspresikan perasaan para pemain dan membuat pertunjukan lebih menarik. Ini juga merupakan bentuk identifikasi. Musik pengiring yang digunakan dalam tari Jaranan berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Namun struktur penyajiannya tetap sama.

Alat musik pengiring kesenian jaranan antara lain kendang, dua bonang, gong besar, terompet kempul, dan simbal yang terbuat dari bahan tembaga. Musiknya dimainkan di tengah adegan perang dimana para penarinya mengenakan kostum tentara dan menunggangi kuda yang dikepang. Irama musiknya sesuai dengan gerakan perang para penarinya.

Pertunjukan ini membawa pesan persaudaraan dan solidaritas antar kelompok kesenian jaranan yang ada di banyuwangi. Hal ini juga sebagai sarana untuk melestarikan budaya lokal dan memperkenalkan nilai-nilai luhur kepada generasi muda. Selain itu juga berfungsi sebagai hiburan bagi masyarakat umum. Pertunjukan ini biasanya dipentaskan pada acara-acara seremonial seperti khitanan, pernikahan, dan syukuran.

Gerakan

Selain sebagai bentuk hiburan, Jaranan jaranan juga berfungsi sebagai sarana sosial dan edukasi. Pertunjukan tersebut mengajarkan generasi muda tentang budaya lokal dan nilai-nilai luhur melalui cerita rakyat atau legenda. Hal ini juga berfungsi untuk mempererat rasa persaudaraan antar anggota suatu kelompok seni jaranan dan masyarakat luas.

Gerakan kesenian jaranan terinspirasi dari gerakan kuda sehingga membuatnya tampil sangat dinamis dan enerjik. Gerakan ini diiringi pola struktur instrumen yang melibatkan kendang, kempul, gong, dan gendang selompret.

Dahulu Jaranan dikaitkan dengan ritual keagamaan atau upacara agama, namun saat ini Jaranan telah menjadi salah satu bentuk hiburan tradisional yang tidak ada kaitannya dengan agama apa pun. Ada baiknya Anda menghadiri pertunjukan kesenian jaranan untuk menikmati musik pengiringnya yang unik dan tarian-tarian menarik yang terkandung di dalamnya. Selain itu, Anda juga bisa belajar tentang berbagai budaya Jawa dan tradisinya melalui pertunjukan yang luar biasa ini.

Kostum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji fungsi dan makna Jaranan Jur Ngasinan yang tumbuh dan berkembang di Desa Sukorejo Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data tersebut diperoleh melalui observasi langsung dan interaksi antar pelaku. Data tersebut meliputi nama jaranan, gerak, musik, tata rias dan pakaian, properti, dan pola lantai.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa Jaranan merupakan tradisi budaya penting di Indonesia dan merupakan aset berharga bagi masyarakat setempat. Selain itu, menjadi sumber hiburan dan berpotensi mendongkrak pariwisata. Namun belum banyak peneliti yang mengkaji pengelolaan festival tradisi jaranan berkelanjutan yang dapat menjadi daya tarik menarik dan unik bagi wisatawan. Kajian terhadap festival-festival ini akan membantu masyarakat untuk mengidentifikasi dan melestarikan warisan takbenda ini. (Radhia, 2017).

Jadi

Jaranan KPK merupakan ritual untuk memohon keselamatan, kesuburan, dan kesejahteraan kepada Tuhan dan nenek moyang. Hal ini juga menunjukkan rasa hormat terhadap alam dan kehidupan makhluk lain. Merupakan bentuk seni yang dapat meningkatkan ikatan sosial dan mendorong solidaritas antar warga. Tariannya seringkali diiringi musik sehingga semakin seru dan atraktif.

Penting untuk memahami bagaimana sebuah festival berdampak pada komunitas lokal dan lingkungannya. Memiliki pemahaman yang baik mengenai dampaknya dapat membantu penyelenggara festival mengambil keputusan yang berkelanjutan dan mendukung komunitas ekonomi lokal. Tulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengetahui dampak kesenian jaranan terhadap budaya Blitar. Penelitiannya terfokus pada gerak, pengiring, tata rias dan busana, serta hal-hal yang menunjang seni tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesenian jaranan merupakan tradisi budaya yang signifikan di Indonesia. Penunjukannya sebagai ICH memiliki persyaratan ketat yang harus dipenuhi untuk menjamin pelestariannya.